abdi
Evi Novianti
Kata tinggal kata
Caci maki biarkan sepi
Ranting kering boleh jatuh
Tunas baru bukan mimpi
Barat tetaplah barat
Karena timur tetap di timur
Berputar
Naik turun
Irama nada aneka rasa
Pada jalan berbatu
Sungai ke hulu
Kampung-kampung bisu
Gunung lalu batu
Rindu di ujung dahan
Pulang jadi idaman
Harum asam ketiak bocah
Balut selimut mimpi malam
Tunda semua rasa
Hingga tanggung jawab terbayar sudah
Hujan dalam Gedung
Evi Novianti
Pernah kau melihatnya?
Ini ada
Ini nyata
Rintik-rintik itu menyami lantai putih
Jatuh dari langit-langit
Berderai pecah gemericik
Sinar mentari menembus tajam
Berlomba dengan rintik-rintik
Rintik-rintik menjadi genangan
Hingga biru dan hitam
Dua payung menari-nari
Sibuk mengitari ruang-ruang gedung
Mengamati
Mencari benda berarti
Semakin menjadi
Kala awan hitam menaungi
Hujan dalam gedung
Membawa sejuta arti
Balai Bahasa Kalbar, 17 Juni 2016
sekat-sekat
Evi Novianti
Sekat itu di antara kita
batas wilayah nyata
Kukung gerak
Sedikit bergeser
Tunduk khusuk tatapan kita
Setumpuk buku menanti terjamah
Jari-jari terus bermain
Meniti huruf seperti kemarin
Asyik masyuk pada data
Mengurai kata dari kepala
Berkerut kening dan picingkan mata
Hingga waktu berjalan tak lama
Berkelana dalam maya
Hapuskan jenuh mencari surya
Selalu….
Hari ini, kemarin, dan esok
Hingga batas usia
Memenuhi janji
Memenuhi bakti
Setiap hari
Ikut kirim puisi boleh?