TERBUAI
Kaki langit masih kelam
Cahaya sang surya pun masih malu-malu
mengintip dari balik bayang
terdengar suara elok menenangkan
Tak ada jeda tak ada nanti
Sunyiku hilang..lelapku pergi
Tergantikan rutinitas
Tuk mainkan peran silih berganti
Gilasan waktu datang pergi
Membahanakan panggilan-Mu
Hanya lima waktu wajib-Mu
Tanda syukur akan hidupku
Tapi kadang kulupa waktu
Kutunaikan tak tepat waktu
Dunia mencengkramku
Membelit bagai benang kusut
Tak terurai laksana tiada akhir
Kulupa hidupku kan berakhir
Entah kini esok atau nanti
Tak bisa sembunyi………..tak mampu berkelit
METAMORFOSIS
Dulu…..
Kau kokoh menyambut pagi
rentangkan tangan warnai hari
Teduhkan jiwa semangat kerja
Kini……..
Rinai tetes hujan datang dan pergi
Perlahan tapi pasti
Hancurkan …..musnahkan ragamu
Tinggalkan rona noda bergayut
Bagai ranting kering musim kemarau
Berserak..teronggok sepi
Kehangatanmu telah pergi
Warnamu pun kini berganti…
Jejak menghitam hiasimu
Seakan kau tiada arti
MATA AIR SURGAKU
Bertahun lalu kau hadir
Usiaku masih belasan
Tanpa beban
Kutapaki asa bersama
Tulusnya hati
Laksana banyu biru tanpa dosa
Genggaman tanganmu
Luruhkan derai surgawi dunia
Hempaskan resah jiwa tak berperi
Dulu inginku..inginmu
Akulah mataharimu
Tanpaku kau hilang arah
Kini bergulirnya waktu
Mataharimu bukan lagi aku
Mauku tak lagi maumu
Tiada lagi pelukan manja
Cerita mesra keseharian
Sedih ini menggayutiku
Kaukan jauh di sana menapaki impian
Tetapi….
Dadaku sesak
Merintih tak berdaya
Hatiku hancur berkeping…hampa
Gelisahku semakin gila
Khawatir berkecamuk pada sejuta tanya
Bagaimanakah nanti?
Mampukah kau bertahan?
Tanpaku…tanpa kami
Hanya doa terbaik
Untukmu mata air surgaku
Raihlah mimpi dan citamu
(yn)
Cialis Free Trial Dutasteride Enlarged Prostate With Next Day Delivery levitra online overnight delivery Progesterone 100mg Hormone Replacement Whats Better Penicillin Or Amoxicillin Dapoxetine Actual Work